Nomor Induk Siswa: Penjelasan dan Cara Membuatnya

Defenisi Nomor Induk Siswa

Nomor Induk siswa TK merupakan nomor pendaftar saat siswa tersebut mendaftar di lembaga.

Pada dasarnya, tidak ada ditemukan ketentuan baku tentang pembuatan nomor induk ini.

Untuk lembaga swasta, nomor induk ini hanya diperuntukkan bagi lembaga yang ingin memberikan penomoran khusus bagi setiap peserta didiknya.

Hal ini justru memberi keuntungan bagi lembaga karena pendataan siswa akan lebih terkontrol dengan baik.

Pada akhirnya nanti, apabila lembaga membutuhkan data anak, maka dapat melihat atau merujuk pada Nomor Induk Siswa ini (tanpa harus menghafal nama siswa).

Contoh Nomor Induk Siswa

Ada salah satu bentuk yang dapat dijadikan contoh dalam membuat nomor induk TK, yaitu sebagai berikut:

Contoh Nomor Induk: 1819.1.001

Keterangan:
Angka Keterangan
1819 Merupakan tahun ajaran saat anak tersebut terdaftar di lembaga.
1 Nomor yang diberikan karena yayasan memiliki 2 sekolah.
001 Merupakan nomor urut peserta didik.

Pada umumnya, penomoran di atas dapat diganti sesuai dengan kebutuhan lembaga.

Bisa juga dengan menambahkan angkatan yayasan, atau kode lain yang dibutuhkan.

Saran:
Sebaiknya tidak berlebihan akan hal ini. Putuskan dengan matang dan tentukan angka yang digunakan.
Angka yang terlalu berlebihan justru akan menyulitkan lembaga dalam pengelolaan data.
Disamping itu, angka yang terlalu berlebihan juga akan terlihat kurang etis.

Terkadang, disebagian lembaga juga ditemukan penggunaan nomor induk siswa ini hanya sebatas nomor urut pendaftar saja.
Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk memutuskan penomoran ini.

Cara Membuat Nomor Induk Siswa

Adapun cara membuat nomor induk siswa antara lain sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar nama siswa dan diurutkan sesuai dengan abjad (a-z).
  2. Isikanlah angka sesuai dengan daftar urutan nama peserta didik.
  3. Nomor ini bersifat statis (tidak dapat dirubah-rubah). Maka apabila terdapat siswa yang mendaftar setelah induk ini dibuat, maka lanjutkanlah dibagian akhir (tidak menyesuaikan dengan alfabeth).

Masukan dalam pembuatan:
Sebaiknya lembaga menyediakan waktu senggang untuk mengisikan nomor induk siswa ini.
Dapat juga menunggu hingga 2-3 bulan berlangsungnya kegiatan belajar.
Hal ini dimaksudkan agar apabila nanti dibelakang hari ada siswa yang mendaftar, maka dapat disusun ulang kembali.

1 Comments: